Sabtu, 04 Juli 2015

INILAH KITA



Alkisah, ada seorang nelayan pulang dari berlaut. Ia mendapatkan seberat 2kg. biasanya, ia menjual hasil tangkapannya itu. Namun, kali ini ia berniat untuk memasaknya dirumah. Ia menyuruh istri dan anaknya untuk membersihkan ikan tersebut. Saat dipotong, mereka mendapatkan mutiara sebesar jempol kaki didalam perut ikan tersebut. Lalu mereka membayangkan, apabila mutiara tersebut dijual  mereka bisa hidup mewah. Nelayan pun langsung menuju toko perhiasan,  dan menawarkannya. Namun, pemilik toko tidak mau membeli mutiara tersebut dengan alas an : “semua harta bendaku bila dijual tidak akan cukup untuk membeli mutiara itu. Dan aku tidak sanggup untuk menjaga mutiara itu dari incaran penjahat”
Lalu, nelayan itu pergi ke pengusaha terkaya di negeri itu untuk menawarkan mutiara tersebut. Alhasil, pengusaha pun menolak tawaran itu dengan alas an yang sama dengan pemilik toko perhiasan.
Dengan cemas, nelayan dan keluarganya menuju istana untuk menawarkan mutiara tersebut kepada sang raja. Sang raja pun menolak untuk membelinya, dengan alas an yang sama pula. Karena nelayan terus merengek, maka raja membuat  kesepakatan, yaitu  “bahwa di istana ada 3 ruangan yang masing-masing berisi  perhiasan yang berlimpah, tempat tidur yang sangat mewah, dan makanan yang sangan lezat dan mahal. Nelayan dan keluarga nya  tersebut boleh masuk ke tempat itu dan mengambil apa yang mereka inginkan sebanyak-banyak nya , namun dengan batas waktu 7 jam. Jika lewat dari 7 jam, maka mereka  akan dibunuh. Nelayan pun menyepakati perjanjian raja, mereka berfikir dengan 7jam, mereka dapat mengambil yang mereka inginkan.
Keluarga itu langsung menuju ruangan pertama yang berisi perhiasan yang sangat mewah, dan mereka sangat takjub akan perhiasan-perhiasan itu. Mereka berfikir waktu masih panjang, dan segera menuju ruang kedua. Mereka terkejut akan tempat tidur yang sangat mewah, yang belum pernah mereka liat dan rasakan sebelumnya. Mereka pun berfikin waktu masih tersisa lama, dan mereka pun melanjutkan ke ruangan tiga. Dihadapannya tersedia makanan lezat nan mewah. Dilahap nya makanan-makanan tersebut, sampai rasa kantuk pun merasuki tubuh mereka.  Akhirnya sang ibu dan anakya menuju ke ruang dua untuk tidur. 
Di ruang pertama, sang nelayan sibuk mengumpulkan perhiasan yang ia inginkan sebanyak-banyaknya ke dalam karung. Sampai ia kelelahan dan tertidur.
7 jam kemudian, prajurit masuk masuk dan mendapatkan nelayan dan keluarga tersebut tertidur dan berkata “waktu kalian sudah habis” nelayan tersebut bangun, dan merasa baru sebentar tidur, belum ada 7 jam. Ia menyesal telah menyesal telah menyia-nyiakan waktu yang telah diberikan oleh raja. Alhasil, ia tidak membawa apa-apa. Dan harus mendapatkan hukuman dari raja

NELAYAN ITU ADALAH KITA.
7 jam adalah 70 tahun umur rata-rata yang diberikan Allah. Kepada kita
Mutiara adalah nyawa kita, begitu mahal nyawa kita sehingga berapa milyar-pun orang membelinya, kita tidak akan menjualnya
3 ruangan di istana melambangkan kebiasaan kita;
-          “ kita makn sebanyak-banyak nya sehingga membuat kita kekenyangan dan lemah untuk beribadah”
-          “ kita kebanyakan tidur hingga kita lalai untuk beribadah bahkan untuk bangun  subuh, serasa berat.”
-          “kita begitu sibuk mengumpulkan harta, sehingga seluruh tenaga kita habis untuk bekerja. Sehingga melalaikan ibadah”
Sampai tak terasa waktu sudah habis dan kita dipanggil Allah. tanpa membawa bekal apa apa

doa wiguna


Di dalam kesibukan menjalankan pekerjaan harian, kita kadangkala terasa payah melakukan sesuatu. Bagaimanapun, kita selalu terlupa Allah subhana wa ta'ala berada di samping kita dan telah berjanji akan memudahkan hidup kita jika kita memintanya. Di dalam surah Al-Mukmin ayat 60, Allah menjelaskan:




Berdoalah kepada Ku, nescaya akan Ku perkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah Ku akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina!