Alkisah, ada seorang nelayan pulang dari berlaut. Ia
mendapatkan seberat 2kg. biasanya, ia menjual hasil tangkapannya itu. Namun,
kali ini ia berniat untuk memasaknya dirumah. Ia menyuruh istri dan anaknya
untuk membersihkan ikan tersebut. Saat dipotong, mereka mendapatkan mutiara
sebesar jempol kaki didalam perut ikan tersebut. Lalu mereka membayangkan,
apabila mutiara tersebut dijual mereka
bisa hidup mewah. Nelayan pun langsung menuju toko perhiasan, dan menawarkannya. Namun, pemilik toko tidak
mau membeli mutiara tersebut dengan alas an : “semua harta bendaku bila dijual
tidak akan cukup untuk membeli mutiara itu. Dan aku tidak sanggup untuk menjaga
mutiara itu dari incaran penjahat”
Lalu, nelayan itu pergi ke pengusaha terkaya di negeri itu
untuk menawarkan mutiara tersebut. Alhasil, pengusaha pun menolak tawaran itu
dengan alas an yang sama dengan pemilik toko perhiasan.
Dengan cemas, nelayan dan keluarganya menuju istana untuk
menawarkan mutiara tersebut kepada sang raja. Sang raja pun menolak untuk
membelinya, dengan alas an yang sama pula. Karena nelayan terus merengek, maka
raja membuat kesepakatan, yaitu “bahwa di istana ada 3 ruangan yang
masing-masing berisi perhiasan yang
berlimpah, tempat tidur yang sangat mewah, dan makanan yang sangan lezat dan
mahal. Nelayan dan keluarga nya tersebut
boleh masuk ke tempat itu dan mengambil apa yang mereka inginkan
sebanyak-banyak nya , namun dengan batas waktu 7 jam. Jika lewat dari 7 jam,
maka mereka akan dibunuh. Nelayan pun
menyepakati perjanjian raja, mereka berfikir dengan 7jam, mereka dapat
mengambil yang mereka inginkan.
Keluarga itu langsung menuju ruangan pertama yang berisi
perhiasan yang sangat mewah, dan mereka sangat takjub akan perhiasan-perhiasan
itu. Mereka berfikir waktu masih panjang, dan segera menuju ruang kedua. Mereka
terkejut akan tempat tidur yang sangat mewah, yang belum pernah mereka liat dan
rasakan sebelumnya. Mereka pun berfikin waktu masih tersisa lama, dan mereka
pun melanjutkan ke ruangan tiga. Dihadapannya tersedia makanan lezat nan mewah.
Dilahap nya makanan-makanan tersebut, sampai rasa kantuk pun merasuki tubuh
mereka. Akhirnya sang ibu dan anakya
menuju ke ruang dua untuk tidur.
Di ruang pertama, sang nelayan sibuk mengumpulkan perhiasan
yang ia inginkan sebanyak-banyaknya ke dalam karung. Sampai ia kelelahan dan
tertidur.
7 jam kemudian, prajurit masuk masuk dan mendapatkan nelayan
dan keluarga tersebut tertidur dan berkata “waktu kalian sudah habis” nelayan
tersebut bangun, dan merasa baru sebentar tidur, belum ada 7 jam. Ia menyesal
telah menyesal telah menyia-nyiakan waktu yang telah diberikan oleh raja.
Alhasil, ia tidak membawa apa-apa. Dan harus mendapatkan hukuman dari raja
NELAYAN ITU ADALAH KITA.
7 jam adalah 70 tahun umur rata-rata yang diberikan Allah.
Kepada kita
Mutiara adalah nyawa kita, begitu mahal nyawa kita sehingga
berapa milyar-pun orang membelinya, kita tidak akan menjualnya
3 ruangan di istana melambangkan kebiasaan kita;
-
“ kita makn sebanyak-banyak nya sehingga membuat
kita kekenyangan dan lemah untuk beribadah”
-
“ kita kebanyakan tidur hingga kita lalai untuk
beribadah bahkan untuk bangun subuh,
serasa berat.”
-
“kita begitu sibuk mengumpulkan harta, sehingga
seluruh tenaga kita habis untuk bekerja. Sehingga melalaikan ibadah”
Sampai tak terasa waktu sudah habis dan kita dipanggil
Allah. tanpa membawa bekal apa apa